FPI Kirim Surat ke SBY Tolak Miss World

FPI Kirim Surat ke SBY Tolak Miss World

\"011108_321384_fpi_demo\"JAKARTA - Ormas Front Pembela Islam (FPI) ternyata telah menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait penyelenggaraan Miss World 2013. Surat sekaligus pernyataan sikap FPI itu diterima wartawan usai demonstrasi di Gedung MNC, Jumat (6/9) petang.

Dalam surat tersebut, Imam Besar FPI, Al-Habib Muhammad Rizieq menyampaikan pembangkangan oleh Hary Tanoesudibyo yang tidak mengindahkan dan menghormati Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sikap-sikap ormas Islam yang secara tegas menolak pegelaran Miss World di seluruh wilayah NKRI.

\"Maka dewan pimpinan pusat FPI melaporkan dan meminta perhatian serius serta tindakan nyata dari YTH Bapak Presiden RI dan Pimpinan DPR RI serta DPD RI,\" tulis Habid Rizieq dalam surat yang ditanda tanganinya 24 Agustus 2013 itu.

Habib Rizieq juga mengingatkan kembali bahwa pada 27 Juni 2005 silam, DPP FPI juga pernah menyurati Presiden RI terkait tindakan Yayasan Mustika Ratu dan Yayasan Putri Indonesia yang mengikutsertakan salah satu putri Indonesia, Artika Sari Devi ke ajang Miss Universe 2005 di Thailand.

Karena itu, DPP FPI meminta agar Presiden dan DPR RI segera melarang pagelaran Miss World mapun Miss Universe atau kontes-kontes kecantikan sejenis di seluruh wilayah Indonesia selamanya. Presiden juga diminta segera melarang pengiriman dan pengikutsertaan Putri Indonesia dalam kedua kontes itu dan kontes sejenis lainnya.

\"Meminta Presiden dan DPR RI membuat Undang-undang anti kontes kecantikan agar memiliki dasar hukum yang lebih jelas dengan sanksi berat bagi yanag melanggarnya,\" pinta Imam Besar FPI itu.

Surat dan pernyataan sikap DPP FPI itu juga ditembuskan kepada lembaga negara lain di antaranya kepada Ketua MPR RI, Ketua MK, Ketua MA, Panglima TNI, Kapolri, Ketua PBNU, Ketua Muhammadiyah, Ketum MUI, Orsospol dan terkahir untuk Pers.

Dalam surat itu juga dilampirkan berbagai peraturan pemerintah yang melarang Miss World di Indonesia sejak 1984 pada era Presiden Soeharto.(Fat/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: